HUMANISME DIGITALISASI SEBAGAI TONGGAK SDM UNGGUL:
SANG GURU DI ABAD
21
EKO MAFRUDIN
Guru merupakan salah
satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan sehari-harinya selalu
berhubungan dengan pengetahuan akademik bahkan non akademik. Tugas utamanya
adalah mencerdaskan anak bangsa dari generasi ke generasi. Tanggung jawab yang
berada dipundaknya adalah memberantas kebodohan karena itu termasuk dalam
jangkauan sebagai profesi guru.[1]
Penulis juga termasuk seorang
yang berprofesi sebagai guru disalah satu lembaga SD swasta di kecamatan
Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Penulis mempunyai cita-cita yaitu menjadi
pendidik yang berperan aktif turut membangun masyarakat Indonesia yang mewarisi
semangat 45.
Sebagai seorang guru
yang mempunyai dasar pemikiran bahwa nasionalisme adalah modal dasar untuk
membangun masyarakat yang bermartabat. Maka tidak henti-hentinya penulis selalu
mengobarkan semangat 45 ke sanubari peserta didik.
Biar bagaimanapun juga
peserta didik tidak boleh terkontaminasi oleh para fundamentalis yang
merongrong kedaulatan RI lewat cara-cara anarkis. Sebagai guru penulis sudah
barang tentu memberi arahan-arahan dan nesehat-nasehat kaitannya dengan kondisi
sosial politik di Indonesia kepada peserta didik sedini mungkin.
Namun, Pembelajaran pada Era
Revolusi Industri 4.0 mengharuskan guru mampu menggunakan teknologi, informasi,
dan komunikasi.[2]
Lewat proses pembelajaran penulis selalu berupaya memasukkan unsur pembelajaran
berbasis HOTS dan pendekatan TPACK.
Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang dapat
memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi.
1. Communication
2. Collaboration
3. Critical Thinking and
problem solving dan
4. Creative and Innovative [3]
Penulis beranggapan suka meng-update diri dengan cara browsing
artikel-artikel lewat mesin pencari umumnya seperti Google. Penulis menemukan Inovasi yang dilakukan oleh guru SMA 1
Pitu Riawa Sulawesi Selatan.
Menurut Zainal Lanto: “Sejak Oktober 2014, berkenalan dengan Quipper
School melalui sebuah link di media sosial, setelah mempelajari dan
mengetahui sistem kerja e-learning
Quipper School, kami langsung aplikasikan di sekolah. Akhirnya, apresiasi
peserta didik dalam penggunaan Quipper
School begitu antusias. Lanjutnya, Deretan prestasi lomba online terukir
dengan baik, mulai dari Top Student
hingga mewakili Indonesia untuk bertanding secara online, berkompetensi
menjawab soal-soal secara cepat dan tepat dengan negara Filipina dan Thailand,
ini menandakan bahwa e-learning di
abad 21 ini memang sangat dibutuhkan seiring dengan berkembangnya peralatan
teknologi informasi dan komunikasi. Kemudian kami mengukir prestasi lainnya dengan di
ajang Indonesia Digital Learning, My Teacher
My Hero 2016 dan diikuti oleh ribuan peserta. Seleksi dilakukan di 8 kota
besar di Indonesia yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya,
Balikpapan, Makassar dan Jayapura untuk mendapatkan 45 orang guru yang diundang
ke Jakarta”.[4]
Penulis merasa terinspirasi oleh capaian tersebut
di atas, meski dengan soft ware dan hard ware terbatas para guru di SMA 1
Pitu Riawa dengan gigih mencoba terobosan baru, menurutnya pada cerpen
lengkapnya, tidaklah gampang untuk bisa menggunakan teknologi digital terutama
berbasis internet di daerahnya.
Maka hal mendasar yang ingin penulis lakukan
adalah mengikuti kinerja para guru di SMA 1 Pitu Riawa. Dapat dimungkinkan
keberadaan lembaga penulis SD K Maranatha Kedungadem terletak di kawasan dengan
koneksi internet tercepat satu kecamatan, namun tidak lebih cepat yang berada
di kawasan kota.
Untuk itu diperlukan rencana yang efektif, hal
yang paling masuk akal sementara menurut penulis ialah penulis akan kreasikan
sesuatu yang menarik, agar peserta didik menyelami dunia digital yakni dengan
cara mengajak peserta didik membuat akun Google.
Mengapa membuat membuat akun Google itu penting? Karena akun Google
adalah syarat membuat akun-akun lainnya dan lagi Google adalah perusahaan besar yang selalu update sesuai kebutuhan
zaman digital.
Terlebih menurut Indriketaren: “Ada sepuluh manfaat pentinya
akun Google di Android. Tujuan dari informasi ini yaitu agar semuanya menjaga
akun Googlenya dan jangan sampai lupa
password atau kata sandinya, karena itu bisa menghilangkan semua data. Berikut
10 manfaat akun Google.
1. Media Penyimpanan Kontak
2. Akun Media Sosial dan Media Perpesanan
3. Akun Game
Online
4. Media Penyimpanan Data
5. Media Surat-menyurat
6. Mendownload Aplikasi di Play Store
7. Mengatasi Lupa Pola atau Sandi
8. Online Shop
9. Mengunci dan Mencari Ponsel yang Hilang
10. Media
Global for Android.”[5]
Mengingat betapa pentingnya akun Google, maka mengenalkannya kepada
peserta didik menurut penulis adalah prioritas.
Penulis memang bukan pegiat blog
atau yang sering disebut blogger.
Namun penulis pernah mencoba mengadakan Penilaian Tengah Semester dengan
menggunakan media blogspot. Betapa
antusiasnya peserta didik mengenal hal yang baru saat penulis mengamatinya.
Penulis juga berencana mengajari peserta didik
membuat blog kepada masing-masing
peserta didik. Selanjutnya penulis akan memberinya tugas menulis sekilas
tentang materi pelajaran tematik nantinya akan menjadi bahan posting di blog mereka. Untuk itu penulis sebelumnya harus mengenalkan soft ware Microsoft kepada peserta didik.
Dan lagi penulis juga merencanakan mengenalkan Google Drive sebagai media penyimpanan
file mereka. Mengenai blog penulis
akan membocorkan kepada
peserta didik terkait informasi bahwa blog
juga dapat di monetisasi.
Vina A. Muliana pernah menuliskan 5 blogger
paling kaya di dunia, menurutnya “Perkembangan
internet yang semakin pesat membuat pencarian informasi semakin mudah. Banyak
orang juga yang memanfaatkan hal ini untuk menulis blog dan
membuat konten kreatif yang menarik minat orang untuk membaca. Beberapa
orang blogger di dunia tidak hanya mampu membuat blognya
menjadi bacaan menarik. Mereka juga sukses meraup penghasilan besar akibat
popularitas blog yang dimiliki.
Berikut lima blogger paling kaya di dunia
seperti dilansir dari laman moneyandmatters.com, Senin (26/9/2016)
1. Michael Arrington
Rata-rata pendapatan
yang dihasilkan oleh Michael Arrington adalah US$ 700 ribu atau Rp 9,1 miliar
per bulan.
2. Pete Cashmore
Rata-rata penghasilan
hingga US$ 500 ribu atau setara dengan Rp 6,5 miliar per bulan.
3. Perez Hilton
Rata-rata penghasilan
lebih dari US$ 400 ribu atau Rp 5,2 miliar per bulan.
4. Timothy Sykes
Rata-rata menghasilkan
US$ 190 ribu atau Rp 2,4 miliar per bulan.
5. Vitaly Friedman
Rata-rata penghasilan
bulanan sebesar US$ 150 ribu atau setara dengan Rp 1,9 miliar.”[6]
Harapan
penulis menginformasikan tentang blog
dan monetisasi kepada peserta didik tidak
terlepas juga dari nasionalisme dan pembelajaran abad 21 itu sendiri. Karena
kekuatan ekonomi rakyat adalah penentu negara itu diperhitungkan di kancah
dunia internasional. Demikianlah asumsi penulis amatir ini di atas cerpen yang
penuh kekurangan.
Semoga
Indonesia berjaya seperti yang lalu, Indonesia yang diperhitungkan dimata
dunia. akhir kata penulis ingin mengutip kata A. Pambudi, mozaik sejarah adalah
konstruksi realitas yang penuh rona, terkadang menyiratkan kekejaman, tetapi
tidak kurang pula unsur romantik dan sentimentil.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
yang diterbitkan:
Rusman,
2012, Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Simarmata Janner, dkk. 2020, Pendidikan di Era Revolusi 4.0: Tuntutan,
Kompetensi dan Tantangan, Medan, Yayasan Kita Menulis.
Suprayitno
Adi, Wahyudi Wahid, 2020, Pendidikan
Karakter di Era Milenial, Yogyakarta, Penerbit Deepublish.
Sumber
Internet
https://kumparan.com/quipper-indonesia/cerita-guru-membangun-e-learning-dan-menuai-prestasi/full
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2611359/5-blogger-paling-kaya-di-dunia
INDEKS
Abad
21, 2, 6
Akademik, 1
Aktif,
1
Akun,
3, 4
Anarkis,
1
Android, 4
Apresiasi,
2
Antusias,
2, 4
Blog, 4, 5, 6
Bloger, 4, 5
Blogspot, 4
Browsing, 2
Communication, 2
Collaboration, 2
Critical Thinking and problem solving, 2
Creative and Innovative, 2
Digital
Learning, 3
E-Learning,
2, 3
Era
Revolusi Industri 4.0, 1, 2
Game Online, 4
Global for Android, 4
Google, 4
Google Drive, 5
Hard ware, 3
HOTS, 2
Microsoft, 5
Monetisasi, 5
moneyandmatters.com, 5
My
Teacher My Hero, 3
Non
Akademik, 1
Online
Shop, 4
Play
Store, 4
Quipper School, 2
Soft
ware, 3, 5
Top
Student, 2
TPACK, 2
Update,
2, 4
GLOSARIUM
A
Abad
21 : Ciri abad 21 menurut Kemendikbud adalah
terse-
dianya informasi dimana saja dan
kapan saja , adanya implementasi penggunaan mesin (komputasi}, mampu menjangkau
segala pekerjaan rutin (otomatisasi) dan bisa dilakukan dari mana saja
dan kemana saja (komunikasi)
Akademik :
Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang dikaji
secara
mendalam
Aktif : Sesuatu yang dapat ditengarai dari pergerakannya
maupun manfaatnya. Orang mengenai hal-hal yang telah
dikerjakan atau dilakukan dinamakan aktivitas
Akun : Seorang pengguna yang dapat mengakses suatu
sistem komputer
Anarkis : Seorang yang bertindak tidak sesuai
dengan aturan
Android :
Sistem operasi untuk telepon seluler
Apresiasi : Segala tindakan yang memberikan
penghargaan
kepada orang
lain atas tindakannya
Antusias : Sikap yang menunjukkan gairah bersemangat
atas
kegiatan
yang dilakukan
B
Blog :
Salah satu jenis website yang kontennya berisi
pemikiran satu atau
beberapa penulis dan memiliki urutan posting secara kronologis (dari konten
terbaru ke konten terlama)
Bloger :
Pengguna atau pemilik blog dari
layanan blogspot
Blogspot :
Salah satu platform
blogging terbesar di dunia
Browsing :
Kegiatan menjelajahi internet atau
dunia maya
dalam rangka mencari
suatu informasi
C
Communication : Keterampilan peserta didik dalam
berkomunikasi
Collaboration : Keterampilan peserta didik dalam bekerja
sama
Critical Thinking and
problem solving : Keterampilan peserta didik dalam berpikir
kritis dan memecahkan permasalahan
Creative and
Innovative : Keterampilan peserta didik
dalam berpikir
kreatif dan inovatif
D
Digital
Learning : Semua jenis pembelajaran yang
disertai dengan teknologi atau
dengan praktik instruksional yang memanfaatkan teknologi secara efektif
E
E-Learning : Suatu pembelajaran secara daring
Era
Revolusi Industri 4.0 : Suatu fenomena
yang
mengkolaborasikan
teknologi cyber dan teknologi otomatisasi
G
Game Online :
Suatu permainan yang hanya bisa
dimainkan
dalam kondisi daring
Global for Android :
Salah satu aplikasi pada telepon seluler
Android
Google :
Sebuah perusahaan multinasional
Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk Internet
Google Drive :
Layanan Google untuk mencadangkan
dan
mengakses semua file dari perangkat mana pun
H
Hard ware :
Perangkat keras
HOTS : Kemampuan berpikir tingkat tinggi
M
Microsoft :
Salah satu perusahaan
teknologi
komputer terkemuka di dunia. Microsoft dikenal dengan sistem operasi Windows miliknya
Monetisasi :
Kegiatan digital yang bertujuan untuk
mendapatkan
sejumlah penghasilan
moneyandmatters.com : Situs web keuangan peribadi di
Amerika
Serikat
My
Teacher My Hero :
Salah satu lomba digital learning
dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional tahun 2015
N
Non
Akademik : Berkaitan dengan
kegiatan
ekstrakurikuler
O
Online
Shop : Kegiatan berdagang menggunakan
media internet
P
Play
Store : Aplikasi yang terdapat di telepon
seluler Android
Q
Quipper School :
Platform sekolah digital untuk siswa
dan guru di Indonesia
S
Soft
ware : Perangkat lunak
T
Top
Student : Siswa terpilih
TPACK : Model kerangka kerja untuk
mengintegrasikan tiga komponen penting,
teknologi, pedagogi, dan konten pelajaran
U
Update : Memperbaharui sesuai zamannya
BIODATA
[1]
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru,
(Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2012) hlm. 73.
[2] Simarmata Janner, dkk., Pendidikan di Era Revolusi 4.0: Tuntutan,
Kompetensi dan
Tantangan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm.118.
[3]
Suprayitno Adi, Wahyudi Wahid, Pendidikan
Karakter di Era Milenial, (Yogyakarta:
Penerbit
Deepublish, 2020), hlm. 63.
[4]
Lanto Zainal, Cerita Guru – Membangun
E-Learning dan Menuai Prestasi,
https://kumparan.com/quipper-indonesia/cerita-guru-membangun-e-learning-dan-menuai-prestasi/full
, (diakses pada 15 Oktober 2020, pukul 13.51).
[5]
Indriketaren, 10
Manfaat Betapa Pentingnya Akun Google Di Android, Kamu Wajib
Tahu!, https://www.kaskus.co.id/ , (diakses pada 15 Oktober 2020, pukul 15.29).
[6] Muliana Vina A., 5 Blogger terkaya di dunia,
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2611359/5-blogger-paling-kaya-di-dunia ,
(diakses
pada 15 oktober 2020, pukul 16.20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar